Kyai Abdul Hamid, ustadz Muda Asli Kalibening



Kebumen SuaraKalibening. 

Siapa yang tidak mengenal sosok yang satu ini,  sederhana,  ramah,  santun dan dan menguasai ilmu agama Islam secara mendalam. 

Hari ini SuaraKalibening sengaja mewawancarai belio melalui sambungan seluler. Gaya bicaranya yang lembut dan santun,  sarat dengan nasihat nasihat yang menyejukan,  membuat SuaraKalibening merasa nyaman ngobrol dengan Kyai muda yang sangat potensial menjadi penerus ulama ulama di Kalibening dimasa yang akan datang.

Pria asli kelahiran dukuh Kendat,  desa Kalibening,  kecamatan Karanggayam,  adalah bernama Kyai Abdul Hamid,  nama ini tentu sudah tidak asing lagi bagi sebagian masyarakat, khususnya di Kalibening dan umumnya di seantero Kebumen. 

Kegiatan sehari hari Sang Kyai yang telah lama mengenyam pendidikan agamanya di pesantren Khusnul Hidayah,  desa Karang Tanjung, kecamatan Alian,  Kebumen itu adalah berdakwah. Belio sering berceramah dari desa ke desa, mengisi tausiyah di kegiatan keagamaan seperti perayaan maulid nabi,  isro mi'raj,  walimahan dan lain sebagainya. 

Dalam wawancara singkatnya dengan SuaraKalibening belio berpesan dan mengingatkan kepada semua khususnya warga Kalibening agar:

Selalu mempererat tali persaudaraan agar tercapai masyarakat desa yang kuat.  Belio menyitir sebuah hadist dari Abu Musa RA, Rasulullah SAW bersabda “Seorang mukmin dengan mukmin lainnya seperti satu bangunan yang satu sama lain saling menguatkan”kemudian beliau menggeggamkan jari-jarinya(Muttafaqun Alaih)

Hendaknya nya sesama muslim yang satu dengan yang lainnya,  atau sesama warga Kalibening yang satu dengan yang lainnya,   harus saling menguatkan seperti sebuah bangunan yang terdiri dari berbagai bahan yang berbeda beda,  namun ketika disatukan akan terbentuk sebuah bangunan yang kokoh dan kuat. 

Yang kedua pesan belio adalah bahwa setiap orang sudah barang tentu mempunyai kekurangan masing masing,  sekecil apapun setiap manusia punya salah dan dosa. Untuk itu maka diharapkan kita mampu saling instropeksi diri,  mencari kesalahan diri sendiri dan kemudian memperbaikinya.  

Lebih lanjut belio berpesan agar kita tidak saling mencari cari kesalahan orang lain.  Dalam satu hadist Rasululloh bersabda yang artinya: Siapa menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat  (HR Muslim) 

Mengakhiri wawancara singkat kami belio mohon agar bisa saling doa mendoakan,  "semoga kita sekalian senantiasa diberikan kesehatan,  limpahan rizki dan ditetapkan iman dan Islam, amiin",   kata belio lalu mengucap salam dan menutup saluran ponselnya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mamring

Pilihlah Calon Kades yang Suka Tirakat dan Tapa Brata