Memukau Penonton, Grup Ebeg Singoyudho Waluyo Tampil Maksimal di Acara Milad Kalima.
Jakarta SuaraKalibening
Grup Ebeg Singoyudho Waluyo P2SC bekerja sama dengan sanggar seni Kalima Laras tampil maksimal dalam acara Milad ke 1 Kalima Minggu, 30/9/18.
Acara yang dimulai tepat jam 12-30 itu memukau penonton dengan tarian tarian dan atraksi atraksinya yang khas.
Ki Suratno Hadi salah satu pendiri grup Singoyudho Waluyo mengatakan, bahwa pada penampilan kali mereka mengerahkan hampir seluruh personelnya. Baik dari penari, pesinden sampai penabuh gending semua tampil pada perhelatan yang diadakan oleh paguyuban Kalibening Manunggal atau Kalima itu.
Grup ebeg Singoyudho Waluyo yang di ketuai oleh Ki Kenthus Sartiman itu tampil sangat memukau, terlebih disaat sesi para penari mengalami instran atau mendem atau kesurupan.
Pada sesi pemain mengalami kesurupan, atraksi ini diawali saat salah satu pawang yaitu Ki Eri Sakun membakar dupa, dengan membacakan mantra mantra saktinya, lalu menyebarkan segenggam kembang tujuh rupa ke para penari ebeg, maka setelah kembang di sebarkan, para penari yang semula bergerak rapi terkendali, seketika mereka kesurupan tak sadarkan diri dan menjadi tidak terkendali
Atraksi ekstrim yang dimainkan oleh para penari yang dalam keadaan instran atau mendem membuat suasana tak terkendali, untuk mengendalikan para penarinya, para pawang yang diantaranya adalah Ki Siadin, Ki Eri Sakun, Ki Kenthus, dan Ki Suratno Hadi, harus bekerja ekstra keras.
Untuk mengendalikanya, penari harus dicambuk, diberi makanan berupa beling, memakan bara api, mengupas kelapa dengan giginya dan lain lain, yang mebuat pertunjukan semakin seru, dan lebih seru lagi tatkala banyak penonton yang ikut terkena mantra dan ikut kesurupan.
Sejarah singkat Awal Mula Berdirinya Singoyudho Waluyo.
Ki Suratno Hadi meceritakan awal mula berdirinya grup ebeg Singoyudho Waluyo adalah ketika sekitar tahun 2010 pengurus atau crew Radio P2SC mendapat amanah atau warisan satu perangkat kesenian yaitu gamelan, ebeg , dua barongan, dan perangkat lainnya dari almarhum bapak Satimin asli Kroya, Cilacap, Jateng, yang berdomisli di Sumur Batu, Cempaka Putih.
Beliau menyampaikan bahwa seperangkat barongan miliknya itu sdh tidak akan di fungsikan kembali dan belio berniat melarung ke laut. Namun ada kejadian aneh, ketika seperangkat barongan itu di larung ke laut, secara mengejutkan ketika yang melarung pulang, ternyata seperangkat barongan yang sudah di larung itu didapatinya sudah ada didalam kandangnya, hal ini terjadi sampai dua kali.
Pak Satimin juga pernah bermimpi, dalam mimpinya barongan tersebut minta untuk jangan di sia siakan dan agar di berikan kepada siapa yang membutuhkan, terutama untuk sarana melestarikan kebudayaan Jawa.
Seni ebeg atau disebut Kudalumping, walapun sering dikaitkan dengan hal hal ekstrem dan magic, namun intinya kesenian ini memberikan pesan yang sangat baik, yaitu agar manusia senantiasa berbuat baik dan tidak melakukan perbuatan yang menyimpang dan tidak baik, perbuatan menyimpang manusia digambarkan dalam kesenian ini seperti orang yang kesurupan.
Waketum Kalima Heru Utomo ketika diminta ulasannya mengenai pertunjukan seni ebeg mengatakan : " pertunjukan ebeg atau kuda lumping, adalah syarat dengan simbol simbol atau nasihat", ungkapnya.
Lebih lanjut waketum mengatakan bahwa jika dilihat dari awal sampai akhir pertunjukan ebeg ini adalah , penggambaran hidup manusia yang pada awalnya baik, lalu dalam perjalanan hidupnya sering mangalami hal yang tidak baik, yaitu mengalami mendem atau kerasukan setan, sehingga yang ia lakukan adalah hal hal yang menyimpang.
Pada fase mendem inilah manusia sering melakukan perbuatan tidak baik, didalam kehidupan nyata banyak orang yang melakukan kesalahan, seperti merugikan orang lain, berbuat maksiat dan lupa kepada yang maha kuasa.
Namun setelah itu hendaknya siapapun yang berbuat salah harus segera bertobat dan kembali kepada jalan yang benar, kembali kepada Tuhannya. Orang yang kembali kepada jalan yang benar digambarkan dalam kesenian ini, sebagai penyembuham dari kesurupan, yang dilakukan oleh sang pawang, pada proses penyembuhan biasanya dengan diiringi tembang eling eling. Eling artinya ingat, maka hendaknya siapapun yang pernah mendem pernah salah harus kembali ingat, yaitu ingat kepada Tuhan, Allah SWT. Demikian ulasan dari Waketum Kalima itu.
Mantap..trimakasih ulasannya semoga bermanfaat
BalasHapusSlots Free Casino Apps - Mapyro
BalasHapusSlots Casino App Overview. Here you'll find detailed information about the features of online 사천 출장안마 casinos that provide games and 파주 출장안마 entertainment. 남양주 출장샵 You can What is 군산 출장샵 a Free Casino?Does Slots Free Casino Games Hold Real Money? 서산 출장샵