Jelang Acara Milad Kalima ke 2 di Jakarta, 20 Oktober 2019.
Jakarta, Suara Kalibening
Masih segar dalam ingatan kita, bahwa pada tanggal 17 September 2017 yang lalu telah lahir sebuah paguyuban bernama Paguyuban Kalibening Manunggal atau disingkat Kalima.
Apa yang melatar belakangi berdirinya paguyuban ini sudah banyak yang tahu, karena telah sangat sering disampaikan dengan gamblang , baik secara langsung dalam acara acara Kalima, maupun melalui media sosial , Whatsapp, Fecebook dan lain lain.
Sosialisasi tentang visi misi maupun program Kalima juga gencar dilakukan, sehingga saya meyakini sebagian besar masyarakat Kalibening baik yang dikampung maupun yang merantau sudah tahu tentang apa tujuan paguyuban Kalima ini didirikan, karena sebagian dari program Kalima juga sudah berjalan.
Kini Kalima sudah berumur 2 tahun, dan pada 20 Oktober mendatang kita akan sama sama memperingatinya dan mendoakan semoga Kalima tetap eksis, berada di tengah tengah masyarakat, sebagai perekat persatuan dan kesatuan sesama masyarakat Kalibening, supaya senantiasa guyub rukun dan bisa menjalin erat tali silaturahmi dan persaudaraan, sebagai 'pada pada anak putune wong Kalibening'.
Mestinya kita memang bersatu, tanpa memandang apapun, mau kaya atau miskin, mau keturunan orang terhormat atau keturunan rakyat jelata, mau konglomerat atau orang melarat, mau yang jadi ustad atau yang jadi seniman, mau yang sudah mapan ataupun yang masih cari kerjaan, mau yang tua atau muda, mau yang suka nongkrong di warung kopi , atau yang suka arisan, ataupun yang suka royoman sambil macit seadanya, semua mestinya berkumpul dalam satu wadah bernama Kalima.
Kalima tidak akan bertanya latar belakangnya apa, pokoknya asalkan kita wong Kalibening, kita adalah sodara. Karena kalau diurut urut, semua sesama wong Kalibening 'kuwe tunggal kaki'.
Jadi buat apa kita saling menjauh, buat apa kita merasa paling hebat, atau buat apa kita malah minder merasa tidak selevel dan lain sebagainya.
Kalima tidak akan bosan bosan mengajak kita semua untuk bersatu, dengan harapan kalau kita sudah bersatu, maka berat sama dipikul , ringan sama di jinjing, untuk maraih masa depan desa kita, Kalibening tercinta, yang lebih baik lagi.
Jika ada yang nyinyir dan sinis cukup kita tersenyum, karena perbuatan baik memang tidak selalu berjalan mulus, pasti akan ada aral melintang, semmoga kita mampu melewatinya, amin.
Sampai jumpa di Milad ke 2 Kalima, Minggu , 20 Oktober 2019, di RPTRA Flamboyan, Jl Flamboyan, Menteng Dalam , Tebet, Jakarta Selatan.
Salam
Waketum
Masih segar dalam ingatan kita, bahwa pada tanggal 17 September 2017 yang lalu telah lahir sebuah paguyuban bernama Paguyuban Kalibening Manunggal atau disingkat Kalima.
Apa yang melatar belakangi berdirinya paguyuban ini sudah banyak yang tahu, karena telah sangat sering disampaikan dengan gamblang , baik secara langsung dalam acara acara Kalima, maupun melalui media sosial , Whatsapp, Fecebook dan lain lain.
Sosialisasi tentang visi misi maupun program Kalima juga gencar dilakukan, sehingga saya meyakini sebagian besar masyarakat Kalibening baik yang dikampung maupun yang merantau sudah tahu tentang apa tujuan paguyuban Kalima ini didirikan, karena sebagian dari program Kalima juga sudah berjalan.
Kini Kalima sudah berumur 2 tahun, dan pada 20 Oktober mendatang kita akan sama sama memperingatinya dan mendoakan semoga Kalima tetap eksis, berada di tengah tengah masyarakat, sebagai perekat persatuan dan kesatuan sesama masyarakat Kalibening, supaya senantiasa guyub rukun dan bisa menjalin erat tali silaturahmi dan persaudaraan, sebagai 'pada pada anak putune wong Kalibening'.
Mestinya kita memang bersatu, tanpa memandang apapun, mau kaya atau miskin, mau keturunan orang terhormat atau keturunan rakyat jelata, mau konglomerat atau orang melarat, mau yang jadi ustad atau yang jadi seniman, mau yang sudah mapan ataupun yang masih cari kerjaan, mau yang tua atau muda, mau yang suka nongkrong di warung kopi , atau yang suka arisan, ataupun yang suka royoman sambil macit seadanya, semua mestinya berkumpul dalam satu wadah bernama Kalima.
Kalima tidak akan bertanya latar belakangnya apa, pokoknya asalkan kita wong Kalibening, kita adalah sodara. Karena kalau diurut urut, semua sesama wong Kalibening 'kuwe tunggal kaki'.
Jadi buat apa kita saling menjauh, buat apa kita merasa paling hebat, atau buat apa kita malah minder merasa tidak selevel dan lain sebagainya.
Kalima tidak akan bosan bosan mengajak kita semua untuk bersatu, dengan harapan kalau kita sudah bersatu, maka berat sama dipikul , ringan sama di jinjing, untuk maraih masa depan desa kita, Kalibening tercinta, yang lebih baik lagi.
Jika ada yang nyinyir dan sinis cukup kita tersenyum, karena perbuatan baik memang tidak selalu berjalan mulus, pasti akan ada aral melintang, semmoga kita mampu melewatinya, amin.
Sampai jumpa di Milad ke 2 Kalima, Minggu , 20 Oktober 2019, di RPTRA Flamboyan, Jl Flamboyan, Menteng Dalam , Tebet, Jakarta Selatan.
Salam
Waketum
Komentar
Posting Komentar