Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Cerita Jaman Esih Cilik . Bagian 3

Gambar
Bar sembayang ngisa karo pak Ikhwani,  guru ngaji sing saben mbengi mulang alip alipan nang daleme eyang San Marta,  sebab wektu semono nang dukuhku urung ana mesjid,  inyong karo batir batir uwis pada siap garep melu arisan sepitan nang nggone salah sijine batir sing arep di sepiti. Gemiyen pancen ana tradisi,  yakuwe angger ana batir sing sepit,  dianakena arisan,  yakuwe pada aweh duit nggo sing sepit. Acara arisan sepitan biasane dianakna nang malem sepen,  atawa sewengi sedurunge hari H atawa bawahan.  Acarane jan meriah temenan,  senajan wektu semono penerangan mung nganggo lampu petromak. Sing marakena rame maning yakuwe kaki Mustangin nyetel ebeg nganggo corong,  jan sedesa krungu kabeh.  Mengko angger mbengi biasane nyetel kaset wayang kulit Dalang Gino sewengi deng,  lakone Petruk Ilang Pethele. Bar arisan inyong karo batir batir pada bali tuk plataran kali.  Wis mandan suwe ora udan dadi platarane amb...

Pengajian Bulanan Kalimasada sekaligus Memperingati Maulid Nabi

Gambar
Pengajian Kalimasada Paguyuban Kalibening Manunggal (Kalima) akan mengadakan  pengajian bulanan Kalimasada sekaligus memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, yang akan dilaksanakan pada: Hari  :  Selasa ( libur nasional)  Tanggal : 20 Nop 2018 Jam       : 08-00(pagi) S/D selesai Tempat : Kediaman Ketum Kalima bpk Sugiyono : Jl H Baping Gg Swadaya No 42 Rt002/09 Kel Ciracas jaktim 13740 Acara: - Pembacaan Maulidurrosul, Tahlil, dzikir dan doa bersama.  - Tausiyah Agama - Ramah tamah sambil membahas wacana acara Halal bi Halal 2019 yang akan datang.  - dll.  Diharapkan hadir - Para sesepuh dan penasihat - Segenap jajaran pengurus.  - Para seksi seksi - Para ketua Korwil - Semua anggota Kalima Demikian,  semoga kita semua dapat hadir,  amin Wasslm ww K1-K2

Pak Bong, Kedatangannya Membuat Deg Degan, Tapi Jasa Jasanya Selalu Di Ingat

Gambar
Jakarta SuaraKalibening Sosoknya biasa saja,  besar juga tidak,  kecil juga tidak, tampangnya juga jauh dari kata menyeramkan, bahkan pembawaanya juga tenang dan ramah. Namun demikian, banyak yang bercerita,  terutama para laki laki di Kalibening,  hampir semua pernah merasa deg degan akan kedatanganya.  Ceritanya memang begitu menyeramkan,  saat itu aku sudah mengenakan sarung tanpa memakai celana. Para tamu dan kerabat sudah berkumpul,  semua duduk dengan muka sedikit tegang. Suasana begitu hening.  Semua melihat ke arah halaman rumah,  menanti kedatangan lelaki paruh baya ini, dengan harap harap cemas.  Dipojok ruang tamu sudah di taruh meja panjang dengan satu bantal di atasnya. Disekilingnya ditutupi kain panjang,  seperti kobongan orang mau memandikan mayat. Itulah tempat yang akan dijadikan ruang eksekusi. Setiap aku melihat ke arah sana aku tambah deg degan.  Sesekali mbahku menenangkanku agar tidak perlu m...

Crita Jaman Esih Cilik. ( Cerita Bahasa Kalibeningan ) Bagian 2

Gambar
Inyong mlaku meng umahe batirku sing janji arep nuduhna susuh manuk perkutut nang nduwur wit krambil nang alas Kemiri sewu. Aku nggawa arit karo kranjang suket. Maune ramane garep kesuh,  merga aku ora gelem ngrewangi mritili kencur,  ning basa ngerti inyong lunga karo nggawa kranjang,  ramane ora sida kesuh. " Wooiii,  esih wulu dom", batirku tulung tulung sekang wit krambil sing ana susuhe manuk ,  " ya,  aja di jiot disit",  aku njawab. Batirku banjur mudun,  ning sedurunge mbrosot,  batirku ngemet dewegan rong blindi. " Seger banget ya dewegane ", ujarku. "  Hahaha,  anu nyolong ya seger ",  jawabe  batirku karo ngeklek. Jaman inyong esih cilik, ngemet wowohan tanggane,  angger paling paling nggo di pangan,  kuwe ora ngapa ngapa.  Artine ora bakal diperkarakena,  kecuali angger nyolong trus nggo di dol biasane ya  di tuntut. Angger nganti kewenangan nyolong trus di dol biasane di lap...

Kaki Siyam, Sang Maestro Pengendang Janeng, Seni Tradisional yang Tetap Eksis di Jaman Milenial.

Gambar
Jakarta SuaraKalibening Bagi sebagian warga Kalibening yang hidup mulai tahun 70an pasti akan sangat lekat dalam memori hidupnya yaitu sebuah kesenian Islami disebut Sholawat Janeng. Salah satu pelaku seni tradisional, yang tak pernah lapuk di makan jaman itu adalah pak Siyam,  atau Kaki Siyam. Pria separuh baya yang spesialis menjadi pengendang Janeng sejak masih usia kecil ini menuruni jiwa seninya dari ayahnya langsung yaitu sang maestro Janeng jaman dulu yaitu kaki Sutarmi. Kaki Sutarmi inilah orang yang mempopulerkan kesenian janeng sekitar tahun 70an tersebut. Janeng adalah kesenian tradisional yang terbilang sangat digemari oleh masyarakat Kalibening. Masyarakat Kalibening yang dikenal sebagai masyarakat yang religius,  menyukai kesenian ini dikarenakan dalam penampilan janeng ini,  lagu lagu yang dibawakan adalah lagu lagu sholawat,  dan syair syairnya mengandung misi dakwah yang khas,  sebagaimana yang dahulu pernah menjadi media dakwah para...

Crita Jaman Esih Cilik. ( crita basa Kalibeningan)

Angger mangsan rendeng watu jonggol nang jurang umahe kaki Mad Ngaripin dadi kedung sing pancen maen nggo dus dusan. Inyong bali sekolah ora langsung mengumah,  ning dudusan disit karo batir batirku, batir lanang ya ana batir wadon ya ana, kabeh pada seneng,  ana sing pada dolanan brembetan,  ana sing pada kunclungan, trus sing pada tilem tileman nganti pada nagis ya ana. Angger dudusan pancen ora kelingan wektu,  ngerti ngerti ana ramane batirku sing teka karo ngamang amang kudi,  karo ngomong,  "bocah pada mbesil,  kae deleng,  kulon wis peteng,  angger kaline teka,  kowe pada kegawa, apa kepengin pada kendang..  wis pada mentas,  tek srampang kudi sisan!!! ",  kaya kuwe gole kaki Kaswandi tulung tulung. Inyong karo batir batir langsung pada mentas,  buru buru pada kathokan,  trus nyamber tas sekolah,  banjur mepret bali. Tekan ngumah , urung ana sapa sapa,  biyunge urung bali kan ngalas, ...

Setiap Musim Kemarau Kekeringan di Kalibening Semakin Mengkhawatirkan, Harus Ada Upaya Penanganan Serius.

Gambar
Kebumen SuaraKalibening Kekurangan air yang dirasakan oleh warga Kalibening pada setiap musim kemarau makin mengkhawatirkan,  hal ini ditandai dengan debet air di kali Cacaban saat musim kemarau makin berkurang drastis, sumur sumur warga juga kering, dan dari tahun ke tahun,  kekeringan akibat musim kemarau di rasakan semakin meningkat secara signifikan. Walaupun Kalibening belum terlalu parah kekurangan air karena sungai Cacaban masih menyimpan air di kedung kedung yang ada,  namun jika hal ini jika tidak segera mendapatkan perhatian yang serius, maka  tidak menutup kemungkinan dimasa yang akan datang Kalibening akan benar benar kesulitan air bersih. Sebenarnya ada banyak cara untuk menjaga ketersediaan air bersih di Kalibening di saat musim kemarau,  yang salah satunya adalah dengan cara memanfaatkan air hujan di waktu musim rendeng atau penghujan dengan cara menampungnya sebanyak mungkin untyk cadangan air bersih. Sekarang ini,  di setiap musim hu...

Akibat Musim Kemarau, Sungai di Kalibening Kering.

Gambar
Kebumen SuaraKalibening. Akibat tidak turun hujan sejak bulan Mei 2018 yang lalu,  sungai Cacaban yang mengalir di sepanjang desa Kalibening mengalami kekeringan. Saat ini air disungai sudah tidak lagi mengalir airnya,  dan hanya beberapa kobakan atau kedung saja yang  masih ada airnya, sumur sumur warga juga sebagian besar mengalami kekeringan,  bahkan banyak warga yang menggali sumur di bantaran kali pun sudah tidak ada airnya. Jasman salah satu ketua RT di dukuh Karang Tengah atau Warung,  mengatakan bahwa saat ini untuk mendapatkan air, warga harus membuat belik disekitar kedung lalu  mengunakan mesin pompa dan mengalirkannya dengan selang panjang, kerumah masing masing.  Disamping itu ada juga warga yang mengambil air dari pinggir kedung dengan cara ngangsu atau mengangkutinya dengan ember atau gentong dan lain lain. Lebih lanjut Jasman mengatakan bahwa untuk mencari rumput pakan ternak juga sudah sangat susah didapat di Kalibening a...

Melihat Pembangunan di Desa Kalibening, Harapan Baru Bagi Masyarakat Desa Kalibening.

Gambar
Kebumen SuaraKalibening. Pembangunan di desa Kalibening yang saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah memang patut mendapatkan apresisasi dari masyarakat. Dari pembangunan jalan lingkar utara Kebumen yang menjadi jalan utama dari desa desa yang dilalui termasuk Kalibening,  sampai kepada pembangunan beberapa  jembatan,  jalan akses menuju gang,  dan lain lain. Kepala desa Kalibening Kasiyo mengatakan bahwa penyusunan APBD desa Kalibening memang mengedepankan pemerataan dengan mendahulukan skala prioritas. "  Pekerjaan pembangunan di desa Kalibening saat ini yang sedang dilaksanakan adalah pembangunan jalan lingkar utara Kebumen, atau jalan utama Kalibening,  kemudian pembangunan jembatan Siaul,  jembatan Wates,  pembangunan jalan gang menuju Kedung Lumbung dan dan masih banyak yang lain. " ungkap Kades Kasiyo. Lebih lanjut  Kasiyo menyampaikan bahwa dari beberapa proyek yang sedang berjalan diantaranya ada yang dibiayai oleh peme...

IPNU, IPPNU, BANSER dan ANSOR, Garda Terdepan Penjaga Paham Ahlussunah wal Jamaah di Kalibening.

Gambar
Kebumen SuaraKalibening Semarak dakwah di desa Kalibening kecamatan Karanggayam,  Kebumen,  makin makmur setelah hadirnya organisasi organisasi kepemudaan Nahdhatul Ulama atau NU,   seperti Banser,   Ansor,  IPNU dan IPPNU di Kalibening. Kalibening,  yang dikenal oleh banyak kalangan sebagai desa yang religius,  dan yang sangat kental  menjunjung tinggi paham ahlussunah wal jamaah ini,  semakin mantap karena hampir semua organisasi bentukan organisasi terbesar di Indonesia yaitu Nahdhatul Ulama atau NU ini,  menjadi garda terdepan dalam kegiatan dakwah di Kalibening.                   Banser Ansor / doc poto M. Amin Solatun salah satu punggawa Banser Kalibening mengatakan bahwa,  Banser  selalu siap untuk mendukung kegiatan kegiatan dakwah di Kalibening,  disamping itu,  Banser dan Ansor juga memiliki tanggung jawab yang berat yaitu untuk mengawal d...

Program Sosial Kalima, Kepedulian dan Doa Bisa Jadi Obat Bagi yang Sakit

Gambar
Jakarta SuaraKalibening. Salah satu program sosial dari Paguyuban Kalibening Manunggal atau Kalima adalah kepedulian kita kepada sesama anggota Kalima yang sedang sakit, hingga dirawat di rumah sakit. Program sosial ini adalah setiap anggota yang mengalami sakit dan dirawat di rumah sakit,  maka berhak mendapatkan santunan sebesar Rp 200.000, dan bagi yang meninggal dunia akan mendapatkan santunan sebesar Rp 500.000. Ketum Kalima Sugiyono mengatakan bahwa,  santunan yang diterima anggota ketika sakit atau meninggal dunia mungkin secara nominal tidaklah seberapa,  namun ketum menghimbau agar jangan dilihat seberapanya,  tapi agar dilihat inilah bentuk kepedulian sesama warga Kalima,  yang selalu ingin berbagi baik dalam keadaan suka maupun duka. Sesama anggota Kalima adalah seperti layaknya keluarga,  jika ada salah satu keluarga yang sakit,  tentu anggota keluarga yang lain ikut merasakan. " Kepedulian, perhatian dan doa adalah bisa menjad...

Memukau Penonton, Grup Ebeg Singoyudho Waluyo Tampil Maksimal di Acara Milad Kalima.

Gambar
Jakarta SuaraKalibening Grup Ebeg Singoyudho Waluyo P2SC bekerja sama dengan sanggar seni Kalima Laras tampil maksimal dalam acara Milad ke 1 Kalima Minggu,  30/9/18. Acara yang dimulai tepat jam 12-30 itu memukau penonton dengan tarian tarian dan atraksi atraksinya yang khas. Ki Suratno Hadi salah satu pendiri grup Singoyudho Waluyo mengatakan,  bahwa pada penampilan kali mereka mengerahkan hampir seluruh personelnya. Baik dari penari,  pesinden sampai penabuh gending semua tampil pada perhelatan yang diadakan oleh paguyuban Kalibening Manunggal atau Kalima itu. Grup ebeg Singoyudho Waluyo yang di ketuai oleh Ki Kenthus Sartiman itu tampil sangat memukau,   terlebih disaat sesi para penari mengalami instran atau mendem atau kesurupan. Pada sesi pemain mengalami kesurupan, atraksi ini diawali saat salah satu pawang yaitu Ki Eri Sakun membakar dupa,  dengan membacakan mantra mantra saktinya,  lalu menyebarkan segenggam kembang tujuh rupa...

Banyak donatur Acara Milad Ke 1 Kalima, Bendum : Alhamdulillah uang kas tidak jadi terpakai.

Gambar
Jakarta SuaraKalibening Pelaksanaan acara Milad Kalima ke 1, ternyata mendapatkan banyak sumbangan dari masyarakat perantau Kalibening,  baik yang sudah resmi menjadi anggota maupun dari simpatisan Kalima,  hal itu disampaikan oleh bendahara umum Kalima,  Suprihatiningsih. Lebih lanjut Suprihatiningsih,  yang akrab dipanggil Bendum oleh kalangan anggota Kalima,  mengatakan bahwa penyumbang hingga hari H pelaksanaan acara masih terus mengalir,  sehingga acara Milad yang diperkirakan akan memakai uang kas,  akhirnya urung dilakukan. " Alhamdulillah kita tidak jadi pakai uang kas Kalima untuk membiayai acara milad",  demikian ungkap Bendum dalam wawancara dengan SuaraKalibening, Bendum juga menyampaikan apresiasi dan rasa terimakasih yang sebesar besarnya kepada para donatur,  yang telah ikhlas membantu,  menyisihkan sebagian rezekinya,  baik berupa uang maupun makanan, dan tenaganya, sehingga acara  Milad Kalima terl...

Kyai Abdul Hamid, ustadz Muda Asli Kalibening

Gambar
Kebumen SuaraKalibening.  Siapa yang tidak mengenal sosok yang satu ini,  sederhana,  ramah,  santun dan dan menguasai ilmu agama Islam secara mendalam.  Hari ini SuaraKalibening sengaja mewawancarai belio melalui sambungan seluler. Gaya bicaranya yang lembut dan santun,  sarat dengan nasihat nasihat yang menyejukan,  membuat SuaraKalibening merasa nyaman ngobrol dengan Kyai muda yang sangat potensial menjadi penerus ulama ulama di Kalibening dimasa yang akan datang. Pria asli kelahiran dukuh Kendat,  desa Kalibening,  kecamatan Karanggayam,  adalah bernama Kyai Abdul Hamid,  nama ini tentu sudah tidak asing lagi bagi sebagian masyarakat, khususnya di Kalibening dan umumnya di seantero Kebumen.  Kegiatan sehari hari Sang Kyai yang telah lama mengenyam pendidikan agamanya di pesantren Khusnul Hidayah,  desa Karang Tanjung, kecamatan Alian,  Kebumen itu adalah berdakwah. Belio sering berceramah dari desa ke des...

Cerpen: Cinta Bersemi di Pager Sambeng

Kilan menyusuri pematang sawah sambil menatap ke arah bukit yang akan ia tuju,  ia harus menyeberangi kali Cacaban yang kebetulan airnya sedang surut, kemarin sore air sungai meluap akibat hujan turun deras seharian. Namanya Pager Sambeng,  bukit yang berada di sebelah selatan dukuh Wates Wetan,  desa Kalibening itu sepintas kelihatan biasa saja,  tak ada yang aneh,  seperti bukit lainnya,  kalau musim hujan terlihat hijau karena tumbuhan dan pepohonan yang rimbun. Namun disaat musim kering,  bukit Pager Sambeng terlihat gersang, dan kering kerontang. Daerah ini memang daerah tadah hujan,  para petani bisa bercocok tanam hanya disaat musim hujan saja,  disaat musim kemarau air sangat sulit terlebih di Pager Sambeng yang memang terletak di dataran jauh dari sungai atau sumber air. Kilan tetap bersemangat untuk jalan menuju bukit Sambeng itu.  Jalan setapak yang ia lalui masih licin,  akibat hujan yang terkadang tiba tiba turun....